Archive for the ‘Uncategorized’ Category

Ada Jejak yang buatku sekedar ingin kembali. Aku butuh energi Dan sepertinya ku temukan disini

6 tahun lamanya kutinggalkan Dan Aku kembali untuk sekedar berbenah. Mungkin Ada yang bisa Aku temukan dari Setiap sudut di ruang ini

Ada yang tertinggal, akan kubawa pergi setelah kutemukan

Khitbah

Posted: November 11, 2014 in Uncategorized
Tags:

*cerita lama yang belum dishare*

Sebenarnya ini cerita di 2 bulan kemarin tapi belum sempat saya share. Yaa,,, tak apalah terlambat karena sayang sekali jika cerita bahagia ini Anda lewatkan πŸ™‚

Momen yang paling saya tunggu dalam hidup adalah ketika seorang lelaki beriman, bersahaja, dan sederhana memberanikan dirinya untuk meminang. Dan dia datang bertemu kedua orang tua saya bermaksud mengutarakan niat sucinya. Siapa dia? Saya ingin bercerita sedikit tentang bagaimana pertemuan kami terjadi.

Lelaki ini bukan lelaki asing yang baru hadir, melainkan dia lelaki yang sudah lama pernah hadir dalam hidup saya. Pertemuan saya dengannya di akhir tahun 2010, mengantarkan kami pada penjajakan yang lebih dalam, namun di oktober 2011 kami menyudahi semuanya. Saya dengan hidup saya, dia dengan hidupnya. Tidak ada sama sekali komunikasi di antara kami. Perpisahan kami saat itu benar-benar membuat saya harus benar-benar menghapus namanya dalam hidup saya. Satu tahun kenal dia, banyak perubahan yang saya alami, salah satunya adalah keputusan saya untuk berhijrah dengan hijab. Tidak banyak yang tahu bahwa hidayah berhijab itu datangnya lewat perantara dia. Dia tidak pernah menyuruh saya sedikitpun untuk berhijab. Tidak sama sekali. Namun….. keberadaannya menghadirkan sebuah arti. Arti yang sangat dalam yang tidak bisa saya ungkap disini. Hanya saya dan Tuhan yang tahu.

Akhir 2011, kami benar-benar lost contact. Saya lupa dia, mungkin dia juga lupa pada saya. Hingga akhirnya di awal 2012 Allah mengirimkan orang lain dalam hidup saya tapi ahhh.. bukan orang ini yang ingin saya ceritakan. Toh, orang itu hanya hadir sesaat kemudian enyah lagi. Setahun kemudian berlalu. Saya masih setia dengan kesendirian.

Kembali ke cerita awal. Di awal 2013, ternyata lelaki ini kembali. Dua tahun menghilang namun Allah mempertemukan kami lagi. Entah bagaimana awal pertemuan itu kembali terjalin. Saya lupa. Komunikasi kami membaik. Berbagai obrolan menuju jenjang lebih serius kerap kali kami bahas.

Hingga akhirnya, pada tanggal 7 November 2014 pukul 1 siang bertempat di kediaman Bpk. Makmur (Ayah saya) berlangsung pertemuan 2 keluarga besar dari 2 suku berbeda dan dari latar belakang keluarga yang berbeda pula. Penantian panjang itu hampir berakhir. Dia mengkhitbah saya.

Bagaimana perasaan kami saat itu? Gugup. Seperti mimpi.

Saat ibunya melingkarkan cincin di jari manis saya. Lirih kuucap doa dalam hati. “Ya Allah, lancarkanlah niat baik kami menyempurnakan agamaMu. Jadikan kami pasangan dunia akhirat”

Ada air menggenang di mata. Haru. Bahagia. Subhanallah…

Doakan kami menuju akad suci pernikahan.

Agustusku ?

Posted: August 19, 2014 in Uncategorized

Sudah satu tahun rumah ini seperti tak berpenghuni,,,

dan sekarang saya kembali hahaha… kembali hadir sebagai pengarang…

kali ini saya ingin sekedar berbagi tentang kesibukan saya saat ini, tentang perjalanan hati, tentang mimpi dan cita-cita…

cekidothh

****

Hari ini sudah lewat dari pertengahan Agustus, menjelang usiaku ke 26 tahun… hwaaaa tidaaakkk.. sudah 26 tahun namun banyak mimpi yang belum bisa saya stabilokan sebagai tanda bahwa mimpi-mimpi itu telah tercapai… Mulai introspeksi diri, kira-kira di bagian mana dalam diri ini yang jadi penyebab macetnya mimpi-mimpi itu….

Β 

Kalau dibilang apa ada yang hilang, ya sepertinya memang ada yang hilang dari ritme kehidupan saya setahun belakangan. Sesuatu yang tidak mungkin saya ceritakan disini tapi yang jelas semuanya sangat terasa hampanya-datarnya-ambigunya… hmmmm

Terlepas dari sesuatu yang hilang itu, ada banyak amanah di tahun ini yang harus saya selesaikan dengan mulus. Tahun ini saya diamanahi menjadi guru matematika SMK di 3 tingkat sekaligus tentu dengan kurikulum 2013 yang ekstrem itu kemudian amanah yang tak kalah pentingnya yaitu….. TESIS…. hwaaaa tidak terasa udah tesis lagi yaaa, πŸ˜€ tapi ya itulah yang harus saya selesaikan hingga bulan Juli tahun depan…

Β 

Karir dan pendidikan yang sudah hampir mendekati sempurna bagi saya, insyaAllah semua bisa saya jalani tentu dengan campur tangan Allah di dalamnya… Tapi…. hmmm masih aja ada tapinya …

Tapi…. bagi seorang perempuan di usia yang hampir 26 tahun, mimpi apalagi yang harus dicapai selain MENIKAH. “Kapan?” pertanyaan itu terus hadir tiada henti. Pertanyaan yang lebih sulit dari soal-soal matematika yang pernah saya hadapi, dan saya belum tahu apa jawabannya.

Β 

Kalau bicara kesiapan, rasanya sudah dari 3 tahun lalu saya siap tapi pangeran berkuda putih belum juga datang hihihiihi… Tak ada yang bisa saya lakukan kecuali berdoa dan berprasangka baik terhadap segala skenario yang Allah kasih. Tapi terkadang, rasa sepi itu muncul tiba-tiba, menghantui sudut hati yang kosong hingga meledak menjadi butiran-butiran bening yang keluar dari pelupuk mata. Β fyuhhhhh…

Di balik itu semua, saya selalu berusaha untuk tampil tegar dan kuat di hadapan semua orang, menahan haru sekaligus kesedihan ketika satu persatu sahabat menanggalkan status lajangnya di depan penghulu… Ah.. tragis !Β 

Β 

Jika Allah izinkan maka tinggal hitungan hari saja usia saya bertambah di 26 tahun. Ah mengerikan sekali rasanya. cuma Allah yang bikin saya kuat πŸ™‚Β 

Akankah ini menjadi Agustusku yang mengesankan ? Atau masih setragis Agustus-Agustus kemarin?

Ah… selalu ada harapan di Agustusku…. please Ya Allah πŸ™‚

Β 

Β 

Β 

Β 

Β 

Β 

Road To Magister

Posted: September 15, 2013 in Uncategorized

image

Lama tak posting…
Kali ini, saya ingin sedikit berbagi kisah yang saya sudah dan sedang sayaΒ  alami di dua bulan terakhir ini… semoga bisa menginspirasi meski tak banyak… cekidot
****

Tanggal 29 Agustus 2013 kemarin saya sudah menjalani sidang skripsi, ujian terakhir di 4 tahun perjalanan saya menimba ilmu di bangku strata-1 pendidikan matematika, di 2 hari setelah milad saya yang ke-25 (udah tua) .Β  Saat itu saya di uji oleh 2 orang doktor dan 1 orang magister. Tak banyak yang mereka tanya seputar skripsi saya, “hampir sempurna”, kata salah seorang penguji. Saya sangat optimis dengan sidang saya waktu itu dan alhamdulillah IPK akhir saya bertambah 0,07 dari IPK bidang studi. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri…

Meraih gelar sarjana adalah salah satu mimpi saya di tahun 2013, maka setelah dinyatakan lulus, saya langsung mengambil stabilo dan langsung menggoreskannya di atas kalimat “lulus kuliah S-1”. Tak ada kata yg lebih pantas selain hamdalah. ALLAHU AKBAR

Di kampus saya, ada kuliah magisternya. Terpikirlah untuk langsung melanjutkan studi saya ke jenjang S2. Studi S2 adalah juga salah satu mimpi saya di tahun ini maka dengan segala pertimbangan yang sangat dilematis dan kompleks maka dengan mengucap ‘ bismillah’ saya dan kedua teman seangkatan saya memutuskan untuk mengambil S2 di kampus yang sama.

Tentu ada kontroversi ketika keputusan menempuh S2 saya ambil. “Perempuan ga usah tinggi-tinggi sekolahnya”, ” kapan nikahnya?”, dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang saya nilai itu semua sebagai tantangan dalam mencapai sebuah cita-cita.

Ya, saya perempuan. Apa tidak boleh berpendidikan tinggi? Mau nantinya berkarir atau jadi ibu rumah tangga, seorang perempuan harus berpendidikan tinggi, karena dia akan mendidik anak yang juga harus berkualitas dan bermoral.

Ya, saya belum menikah. Apa salahnya sambil menunggu sang pangeran berkuda putih itu datang, seiring itu pula kualitas diri ditingkatkan?

Awalnya saya juga ragu, apa saya bisa ? Mengingat biaya kuliah yang harus saya tanggung sendiri 100%. Tapi bukankah rezeki sudah Allah atur? Tinggal bagaimana kita meminta lalu menjemputnya…
LAHAULA WALAA KUWWATA ILLA BILLAH..

Kuliah perdana dilaksanakan tanggal 14 September kemarin, di 2 minggu setelah baru saja saya menyelesaikan sidang sarjana.

Dream list di 2013 dengan kalimat “kuliah S2 MTK” pun saya warnai dengan stabilo…

Semua atas izin Allah.
Mimpi yang ditulis di atas kertas dengan penuh keyakinan selalu punya energi …

image

image

Lama tak posting…
Sebenarnya postingan ini sudah lama sekali ingin saya publish namun baru kesempatan kali ini saya bisa mempostingnya di blog saya yang ketika saya buka sudah banyak sekali jaring laba-laba bertengger saking lamanya tidak berpenghuni hahahaha. Cekidot

Bulan juni kemarin adalah tepat di 6 bulan saya mengajar sebagai guru matematika. Enam bulan pertama dalam hidup saya menyandang status sebagai tenaga pendidik tepatnya di salah satu sekolah menengah kejuruan di kota saya.

Tentu ada banyak cerita dan kisah yang terjadi di dalamnya. Terlebih lagi saya langsung dihadapkan dengan siswa remaja yang akan beranjak dewasa, menghadapi ragam karakter mereka yang kadang-kadang membuat saya harus banyak- banyak mengelus dada sambil mengucap istigfar lirih dlm hati.

Di akhir pertemuan semester dua kemarin saya berinisiatif untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap performa mengajar saya selama enam bulan. Saya meminta kepada seluruh anak didik saya yang kurang lebih berjumlah 200 siswa dan siswi. Hal ini saya lakukan agar saya mempunyai gambaran umum tentang hal-hal apa saja yang harus saya pertahankan dan yang harus saya perbaiki.

Ada banyak saran dan kritik yang saya terima. Ada juga yang memuji. Menggelikan, mengharukan dan memotivasi.

Sekarang mereka naik kelas 3. Pesan saya sebagai orang yang pernah menjadi ibu kalian:
“Siapa kalian nanti ditentukan oleh apa yang kalian lakukan sekarang. Teruslah berkarya untuk keluarga, bangsa, dan agama”

I love u all

image

image

image

IMG-20130319-01901

 

Tanggal 17 Maret 2013 tepat di hari ahad kemarin, untuk pertama kalianya saya mengikuti Liqo.. Apa itu Liqo ? berikut sekelumit pemaparan tentang Liqo yang saya ambil dari beberapa sumber :

Mentoring/liqo’ adalah sebuah metode dakwah yg pernah diterapkan oleh Rasulullah SAW brsama para sahabatnya. Yaitu dg cara membentuk suatu kelompok lingkaran beranggotakan 5-10 org, yg dipimpin oleh seorang murobi(Ustadz) yg akan memberikan pengajian kpd anggota mentoring.Β  Metode mentoring ini adalah sebuah metode yg sangat efektif utk membentuk generasi qur’ani di kalangan umat Islam. Ada juga yang menyebutnya sebagai halaqah

Istilah halaqah ini sangat umum di timur tengah dan biasa dilakukan di banyak masjid. Materinya bisa berkaitan dengan kitab tertentu seperti aqidah, fikih, hadits, sirah dan seterusnya. Contoh yang paling mudah bisa kita dapati di dua masjid Al-Haram, Mekkah dan Madinah. Setiap hari selalu dipenuhi dengan halaqah yang diisi oleh para masyaikh / ustadz yang merupakan pakar di bidangnya.

Biasanya di setiap universitas di Indonesia dalam mata kuliah PAI akan rutin mengadakan liqo namun di kampus saya tidak ada karena kuliah saya termasuk kedalam kelas karyawan..

Tahun ini menginjak tahun kedua saya berhijab. Dengan berhijab semangat untuk merubah diri ke arah yang lebih baik pun terus menggebu. Ini semua dilakukan dalam upaya memantaskan diri menjadi muslimah yang lebih berkualitas. Tak hanya dalam segi iman namun juga segi keilmuan yang lain diasah dalam liqo ini. At least, itu yang saya dapat ketika liqo pertama saya jalani.

Kelompok kami harusnya berjumlah 11 orang namun saat itu yang datang hanya 7 orang. Liqo pada kelompok saya sudah berjalan hampir 2 bulan namun saya baru bisa mengikuti sejak kemarin karena kesibukan bimbingan skripsi. Kelompok liqo saya tidak hanya terdiri dari mahasiswi saja tapi dari berbagai kalangan, Ada yang sudah menikah, ada yang sudah punya anak, beragam sekali. Mereka datang dari berbagai universitas ternama dari daerah saya, sebagian dari mereka juga merupakan jamaah dan ustadzah di majelis taklim tertentu. Terbayang bukan bagaimana bahagianya saya ada di tengah-tengah mereka ? berada di tengah para calon bidadari syurga πŸ™‚ Subhanallah….

 

Ada hal yang sangat sulit saya ungkapkan saat itu. Pada proses taaruf saya menceritakan sedikit tentang riwayat saya, tentang bagaimana saya untuk pertama kalinya mengikuti pertemuan semacam itu, tentang bagaimana Allah selalu membimbing saya ke jalan kebenaran ketika hati ingin mendekat padaNya. Semua tak bisa diucapkan lewat kata dengan jelas. Speechless. Semua tertuang lewat air mata.

Di liqo ini saya belajar kembali mengenai Al-Quran. Dan yang paling mengharukan adalah ketika teman-teman menyetor hafalan Quran mereka. Ada gerimis di hati ini… Saya yang sudah tertinggal begitu jauh 😦 Saya dikelilingi oleh para calon hafidzah :’)

Allah Maha Besar

Allah Maha Baik.

Allah selalu menjamu hambaNya dengan manisnya iman yang Maha Hebat

Allah memfasilitasi segalanya dalam hidup saya, memfasilitasi setiap langkah saya menuju cahaya

Allah yang kasih sayangNya selalu terasa nyata

Allah yang cintaNya begitu hangat… begitu dekat…

Tak henti lidah ini berucap syukur karena Allah masih memberi saya kesempatan untuk bisa terus beramal, kesempatan memperbaiki diri, kesempatan berkarya, dan kesempatan untuk menjadi hebat

Inilah sebuah perjalanan hati mencari kebenaran !

Biiznillah….

 

 

Maret 2013

Bulan Maret ini menjadi bulan yang cukup berat bagi saya. Saya tidak sangka kalau ternyata semua akan terjadi pada saat yang bersamaan justru disaat saya dalam keadaan tidak siap.

Bulan Maret ini skripsi saya sudah mau melaju ke Bab IV, Bab dimana isinya adalah laporan dan hasil penelitian saya di lapangan. Alhamdulillah tempat penelitian sudah ada, sekolah tempat saya mengajar. Skenario pembelajaran tentu ada dalam kendali saya. Yang mengganggu pikiran saya saat ini adalah tentang instrumen penelitian yang belum juga di acc oleh dosen pembimbing. Beliau yang begitu sibuk menjadi kendala saya menemuinya. SMS ga dibales, telpon tak diangkat. Hwaaaa,,,, galau kan ?!

Belum lagi revisi bab 1 sampai 3 yang seperti tak ada ujungnya. Sudah 1 rim kertas habis tanpa jejak. Sudah 4 box refill tinta printer yang hanya menyisakan suntikannya saja. Habis tanpa sisa !!!!

 

Itu baru soal skripsi…

Profesi ? Ya.. profesi sebagai seorang guru yang baru 2 bulan saya lakoni terkadang membuat saya mati gaya. Honor yang diterima memang tidak berbanding lurus dengan job desc nya but no problemo. Kesibukan saya sebagai guru matematika di 2 sekolah sekaligus membuat saya keteteran dalam membuat administrasi guru, belum lagi kurikulum yang diterapkan di 2 sekolah tersebut berbeda. Jam terbang sebagai seorang guru yang masih minim kadang membuat saya sangsi. Terlebih, bulan Maret ini, sekolah akan menghadapi ujian tengah semester dan sebagai guru tentu harus mempersiapkan soal-soal untuk ujian tersebut. Dan ternyata, membuat soal itu lebih sulit dari menjawab soal !!! @_@

Selain sebagai guru matematika di SMK, saya juga berprofesi sebagai guru privat. ALhamdulillah, siswa privat saya sekarang bertambah hingga saya kebingungan mengatur jadwal. Awalnya, saya ragu, apa saya bisa ? tapi setelah dijalani menyenangkan juga. Membelah kota Bandung dengan sepeda motor dari rumah ke rumah. Hampir setiap hari saya pulang malam. Happy but raga saya kadang juga berontak meminta haknya untuk istirahat πŸ˜€

Itu soal profesi..

Sekarang soal hati

Ahh,. kalo soal ini rasa-rasanya tak akan pernah habis menggelayuti hidup saya tapi Maret ini benar-benar luar biasa. Orang-orang yang dulu pernah hadir dalam hidup saya dan menjanjikan sebuah pernikahan akhirnya menikah dengan orang lain. Dan, air mata itu jatuh lagi. Lelah ? jelas. Lega ? mungkin iya. At least, saya sudah tahu bahwa memang mereka diciptakan bukan untuk saya.

Antara Skripsi, Profesi, dan Hati….

Semoga semuanya baik-baik saja

Skripsi berbuah ijazah S1 dan lanjut S2

Profesi berbuah sertifikasi

Dan hati berbuah cinta sejati dan abadi dalam pernikahan ^_^

Aamiiinnn

SAM_5908

Seorang fasilitator dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan. Entah itu berupa ketakutan, kepanikan, bahkan dalam keadaan berbahaya sekalipun, tak hanya sebagai fasilitator bagi adik-adik sanlat tetapi juga fasilitator bagi dirinya sendiri.

Dan hari Sabtu kemarin kami mencoba untuk memacu adrenalin kami dengan olahraga air yang satu ini, Arung Jeram. Ini adalah pengalaman pertama saya mencoba olahraga air yang ekstrem ini, juga pengalaman pertama saya kontak dengan air dalam keadaan berhijab lebar dan memakai rok lebar. Ribet ? orang lain mungkin melihatnya ribet dan risih, tapi saya dan teman-teman akhwat lainnya justru merasa ini adalah sebuah kehormatan.

Saya yang diamanahi sebagai penanggung jawab kegiatan awalnya ragu dengan jumlah peserta yang sedikit dan tidak mencapai kuota. Peserta yang diharapkan berjumlah 18 0rang untuk 3 perahu, akhirnya harus meenyusut menjadi 6 orang untuk 1 perahu karena berbagai kendala. Awalnya, semangat teman-teman yang ikut mulai menurun karena jumlah peserta yang sangat sedikit namun saya berusaha meyakinkan bahwa “kita adalah orang-orang terpilih yang diizinkan oleh Allah untuk melewati petualangan hebat ini”

Perjalanan ke Rajamandala membutuhkan waktu 1,5 jam. Kami menggunakan angkot yang sudah disewa khusus oleh senior kami. Biaya penutupan angkot dan diskon rafting kami ditanggung juga oleh senior kami (Semoga Allah selalu memudahkan urusannya dan selalu dimudahkan rezekinya). Sepanjang jalan menuju lokasi, kami sdisuguhi oleh lukisan alam penuh dengan bukit dan hamparan hijau sawah. Tak ada kata selain “Allahu Akbar”

SAM_5892

Setiba di lokasi, kami langsung disuguhi oleh pemandangan medan yang akan kita lalui. Alirannya sangat deras karena saat itu debit air di Saguling sedang naik, mengingat Bandung sedang diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

SAM_5940

Di sana, kami didampingi oleh para Sniper yang luar biasa. Usia mereka beragam. Ada yang masih duduk di bangku SMP sampai yang sudah senior. Mereka semua adalah atlet lokal dan nasional. Jam terbang mereka mengarungi jeram sudah tak bisa diragukan lagi. Sebelum melakuka kegiatan kami di brief dulu mengenai safety procedure.Β Kami sebagai pemula tentu punya sensasi ketakutan yang luar biasa tapi mereka selalu memotivasi. Kami dibekali pelampung, helm, dan sebuah dayung dimana harga dari setiap alat itu lumayan mahal. Setiap orang dibekali masing-masing 1 buah dan kami bertanggung jawab atas alat-alat itu. Ini pertama kalinya saya memegang dayung, memakai pelampung, dan memakai helm macam ini, makanya harus di foto dulu heehehe πŸ˜€

SAM_5898

Meski sebagian besar dari kami tidak bisa berenang termasuk saya, tapi kami berusaha menaklukan ketakutan yang saat itu berusaha mengendalikan diri kami tapi kami yakin Allah selalu bersama kami, motivasi kami mengalahkan ketakutan itu yaaa meski masih ada sih takutnya hhehehe πŸ˜€

Sebelum menuju arena, kami diharuskan membawa perahu kami yang beratnya wowwww…. lumayan.. Dibutuhkan minimal 4 pria dewasa untuk mengangkatnya

SAM_5912

Dan inilah gaya kami layaknya Atlet Rafting di Kejuaraan Sea Games πŸ˜€

SAM_5909

Ketika raga ini terombang-ambing oleh jeramnya sungai, ada rasa yang sulit didefinisikan. Takut ? ya. itu pasti tapi saya melihat aktivitas ini sebagai sebuah simulasi kehidupan. Masalah dan ujian itu selalu ada dan datang dalam rupa dan wujud yang berbeda, namun ada ‘keindahan’ di balik itu semua jika kita bisa melihat itu dengan hati bukan dengan mata πŸ™‚

Duhai Allah Yang Maha Baik , terima kasih atas segala kesempatan ini. Berikan saya kesempatan untuk bisa merasakan lukisan alamMu di belahan bumi yang lain πŸ˜€

533259_357952417612890_1655629823_n

 

Pernahkah kamu merasa bahwa hidup itu tak adil ? Pernahkah kamu merasa buang-buang waktu ketika hidup mempertemukan kamu dengan orang yang salah, bukan hanya sekali tapi bahkan berkali-kali ? Pernahkah kamu merasa bahwa sesuatu yang disebut dengan ‘rasa’ mempermainkan hatimu ?

Semuanya pernah saya alami dan sedang saya alami

Ahhh.. lucu rasanya ketika sesuatu yang kita inginkan, sesuatu yang selalu kita bawa dalam doa malah justru terjadi pada orang lain yang justru belum membawa keinginannya dalam doa itu. Paham maksud saya ?

Ahhh.. sulit rasanya menuangkan apa yang sedang ada dalam hati ini ke dalam bentuk kalimat πŸ˜₯

Tuhan, malu rasanya ketika saya harus menitikkan air mata lagi untuk sebuah “kesalahan hati”. Saya sangat yakin ketika Engkau mengambil ‘sesuatu’ dari saya, Engkau tidak sedang menghukum saya tapi hanya membuka tangan saya untuk menerima yang lebih baik. Yaaa,, saya hanya ingin berbaik sangka atas apa yang sudah terjadi dalam hidup saya.

Peristiwa ini mengajarkan saya dan mendidik saya untuk menjadi manusia yang lebih kuat meski harus menangis dahulu πŸ˜€

Dan tak henti-hentinya saya selalu berdoa untuk sebuah cita-cita agung itu. Saya masih menanti πŸ˜€

Karena setiap rasa pasti punya muara. Begitupun dengan saya Β dan juga kamu… ‘Muara’ kita akhirnya berbeda tapi setidak-tidaknya saya jadi tahu bahwa kamu tercipta bukan untuk saya

Gambar

Setiap orang pasti punya mimpi besar bukan ? atau mungkin pencapaian-pencapaian dalam hidupnya. Pencapaian yang tidah banyak orang bisa mencapainya.

Mimpi dan pencapaian yang tentu melangit dan kadang membuat orang lain berpikir dan sedikit mengejek : ” Emang kamu bisa ?”

But, everything is possible. Semua tergantung niat, usaha, dan mindset tiap orang. Sebuah mimpi bisa membuat seseorang ‘naik level’ dibanding dengan orang yan tidak punya mimpi karena hakikatnya ketika seseorang sudah punya mimpi maka sesungguhnya dia punya kekuatan dan kemampuan untuk meraihnya. Cepat atau lambat !!

Yaa.. sekali lagi mimpi boleh – boleh saja melangit tapi hati HARUS tetap membumi. Dan tak banyak dari kita yang bisa membuat hatinya untuk tetap rendah diantara mimpi-mimpinya yang kepalang tinggi

Pada postingan kali ini, saya ingin sedikit berbagi tentang kisah seorang pendaki gunung dengan segala kerendahan hati dan kebesaran jiwanya..

****

Ada satu kisah menarik yang terjadi di Gunung tertinggi di dunia, yaitu Mount Everest.

Sebuah kisah tentang seseorang yang dengan panggilan hatinya mengantarkan keberhasilan orang lain untuk menggapai mimpinya.

Inilah Tenzing Norgay.

Tenzing Norgay adalah nama orang, mungkn buat kebanyakan dari kita akan mengatakan nama yang aneh, dari negara manakah nama tersebut berasal ? mungkin anda pernah membaca atau mendengar namanya, atau mungkin juga belum. Bagaimana kalau saya sebutkan nama Sir Edmund Hillary.

Ya, Sir Edmund Hillary adalah orang pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi dunia, yaitu Gunung Everest. Tetapi saat ini bukan Sir Edmund Hillary yang akan kita bahas, tetapi Tenzing Norgay.

Tenzing Norgay seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu para pendaki gunung mendaki gunung Everest. Tenzing norgay menjadi pemandu (Orang Nepal menyebutnya Sherpa) bagi Sir Edmund Hillary. Pada tanggal 29 Mei 1953 pukul 11.30, Tenzing Norgay bersama dengan Sir Edmund Hillary berhasil menaklukkan puncak Gunung Mount Everest pada ketinggian 29.028 kaki diatas permukaan laut, dan menjadi orang pertama di dunia yang kemudian menjadi Inspirasi dan penyemangat bagi ratusan pendaki berikutnya. Pada rentang waktu tahun 1920 sampai dengan tahun 1952, tujuh tim ekspedisi yang berusaha menaklukan Everest mengalami kegagalan.

Keberhasilan Sir Edmund Hillary pada saat itu sangat Fenomenal, hingga diberi gelar kebangsawanan dari Ratu Elizabeth II yang baru saja dilantik saat itu.

Di balik keberhasilan Sir Edmund Hillary, Tenzing Norgay memiliki peran yang sangat besar. timbul pertanyaan mengapa Tenzing Norgay tidak menjadi terkenal dan mendapatkan semua yang didapatkan oleh Sir Edmund Hillary, padahal ia adalah sang pemandu yang membantu dan mengantarkannya sampai ke Puncak mount Everest ? seharusnya bisa saja ia orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Mount Everest, bukan Sir Edmund Hillary.

Sesaat setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay kembali dari puncak Mount Everest, hampir semua Reporter dunia mewawancarai Sir Edmund Hillary, hanya satu Reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay. Berikut cuplikan pembicaraan mereka :Reporter : “Bagaimana perasaan anda berhasil menaklukan Gunung Mount Everest, Puncak gunung tertinggi dunia ?”

Tenzing Norgay : “Sangat Senang Sekali”

Reporter : “Anda kan seorang Sherpa (Pemandu) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi QAnda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di Puncak Mount Everest ?”

Tenzing Norgay : “ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah lagi mencapai puncak, saya persilahkan dia (Edmund Hillary) menjejakkan kaki nya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Everest, Gunung Tertinggi di Dunia.”

Reporter : “Mengapa Anda Melakukan itu ?”

Tenzing Norgay : “Karena itulah IMPIAN Edmund Hillary, bukan Impian saya. Impian saya hanyalah berhasil dan membantu mengantarkan dia meraih IMPIAN-nya.”

 

****

Itulah pelajaran tentang jiwa besar yang ditunjukkan oleh seorang yang sederhana dari sebuah desa kecil di kaki Gunung Everest bernama Tenzing Norgay.

Ada rasa sesak di dada ketika apa yang menjadi IMPIAN dan MIMPI TERBESAR dalam hidup harus di Ikhlaskan.

Mempersilahkan saudara sendiri untuk melangkah mengambil apa yang menjadi IMPIAN itu bukanlah perkara mudah.

Sepenggal kisah tentang pencapaian yang tinggi ( yang dalam hal ini bisa bermakna denotasi dan konotasi ) . Cita-citanya boleh saja tinggi yaitu bisa menapakkan kaki di puncak tertinggi Everest namun hatinya tak setinggi Everest, tetap rendah dan ikhlas untuk sebuah mimpi besar orang lain

Mulai bercermin pada pendangkalan moral yang mungkin sekarang ini sedang bersemayam dalam diri kita.. Terlebih saya !